Sunday, May 7, 2017

Malam Dingin Tanpa Angin

       Apalah arti kepencundangan dengan diam yang membabi buta merajalela bebas berkuasa dalam diri. Jika dimasa depan kita bersama, salahkan aku yang tak berani berbicara padamu saat itu. Atau jika dengan aku menyapamu saat itu masa depan yang terjadi berubah karena aku melanggag aturan garis waktu. Ah entahlah tak ada yang tau masa depan seperti apa.

       Gerai rambut itu saat ketika aku melihatmu dari sisi kanan keadaan membuatku semakin ingin menatapmu dan tetap dalam diam. Entah bagimana menghilangkan kepecundangan ini sehingga kata kata yang tersendat ini terucap tanpa tersirat.

         Kita berada dalam dua kisah yang membuat kita terpisah tapi selalu bertemu dan bahkan bertegur sapa. Entah sudah berapa banyak kadar dalam satuan cinta yang tak bertuan ini. Aku hidup untukmu, entah apakah nanti aku mati bersamamu atau tanpamu.

        Dan biarlah aku dengan kepecundanganku ini menikmati setiap keindahan manusiawi yang menyerupai bidadari taman mimpi yang tersemat indah dalam dirimu wahai pujaan hati. Toh kadang cinta tak mesti bersama. Semoga kejernihan hati tanpa pretensi ini bisa kau baca lalu kau nikmati dalam malam dingin tanpa angin.

No comments:

Post a Comment