Friday, August 16, 2013

Bidadari Surga


Sejak dilahirkan dimuka bumi sebagai seorang laki laki, tuhan telah menentukannya, yang didatangkan dari surga bersama sama di muka bumi untuk kita bertemu. Entah dimana engkau berada, hanya tuhan yang tau. Aku tak tau kenapa aku memikirkanmu, entah bagaimana caranya aku menyampaikannya, entah bagaimana aku mengungkapkannya. Kau berada jauh disana, ataukah mungkin kau berada sangat dekat denganku? Apakah kau orang yang tak kukenal? Apakah kau adalah temanku sendiri? Apakah kau adalah seseorang yang sempat kumiliki? Aku percaya takdir, aku percaya akan kekuatan dimensi paralel, anugrah terbesar tuhan yang diberikan kepadaku. Apakah kau memikirkanku? Barang kali hanya sedetik saja? Siapa namamu? Aku tak pernah tahu, dimana tempat tinggalmu? Apakah kau menyukai warna merah sepertiku? Aku percaya takdir, aku percaya bahwa waktu yang akan menemukan kita, mengucapkan kalimat sakral didepan para tamu yang hadir diacara megah itu, berlibur disebuah tempat yang menurut kita paling indah sedunia. Yaa, hanya kita berdua yang bisa merasakannya.
Entah berapa banyak wanita yang kukira itu adalah kau, namun aku salah. Mereka tak seindah dirimu, mereka tak secantik dirimu, mereka tak seanggun dirimu, dan mereka tak semanis senyummu. Begitupun kau, mungkin kau juga mengira bahwa laki laki yang singgah dihatimu itu adalah aku, dan kau salah, salah besar. Aku disini berjalan menujumu, menjemputmu yang suatu saat nanti akan datang kepadaku, entah sengaja ataupun secara kebetulan. Tapi sebuah kebetulan itu tak pernah ada. Karna tuhan punya rencana terbaik untuk makhluk yang dia ciptakan dengan pasangannya, tuhan akan mempertemukan kita. Bukan hanya kita, setiap manusia pasti akan menemukan pasangannya. Begitupun aku dan kamu, perjalanan kita masih panjang, aku masih ingin menggunakan jas putih yang bisa kau sebut “pak dokter” begitupun kau, mungkin kau adalah salah satu dari pasienku, mungkin kau adalah salah satu dari rekan kerjaku, sama sama seorang dokter.
Bidadariku, aku sangat berterima kasih kepada tuhan yang telah menurunkanmu untukku, untuk melengkapi kehidupanku dengan sempurna, membuat panggilanku bertambah “ayah” , memberikanku tanggung jawab yang sangat mulia untuk kujalankan, mengizinkanku untuk menjagamu, mempersilahkanku untuk merangkulmu memasuki sebuah kehidupan yang akan kita jalani bersama, dengan keturunan yang entah berapa banyak tuhan berikan untuk kita. Aku akan berjuang, untuk mu dari detik ini, untuk anak kita agar mereka bisa meniru aku dan kau yang telah sukses nantinya, entah kau nanti menjadi apa, itu hanya kau yang tahu. Tapi aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, untuk semua kehidupanmu yang saat ini tanpa kehadiranku.
Aku tak berharap banyak, hanya surat ini yang bisa aku tuliskan untukmu. Aku hanya ingin kau membacanya, aku hanya ingin kau tau tentang tulisan kecil ini. Aku akan menemuimu dengan kesuksesan raga dan jiwaku, dan dengan semua yang telah aku miliki, aku siap untuk menjemputmu disana, dan dengan “Bismillah” aku akan meminangmu untuk menjadi ibu dari anak anakku. Takdirlah yang menentukan kepada siapa cinta itu akan diucapkan, dan cintaku akan kuucapkan kepadamu. Tunggu aku diseberang sana, aku akan menjemputmu, dan bertemu denganmu. Aku tak pernah percaya bahwa itu adalah sebuah kebetulan, namun semua adalah rencana terbaik Tuhan. Sampai Jumpa, entah kapan dan dimana kita akan bertemu. Aku percaya akan kekuatan cinta.

Dari seseorang yang ditakdirkan hanya untukmu, Aku.