Kali
ini aku yang kalah menyerah sebelum maju terlebih dahulu, ibarat disebuah
peperangan kau itu adalah “benteng” yang sulit untuk ditaklukan dan saat ini ada
seseorang yang menjaganya maka aku putuskan untuk mundur. Bukan karna aku
menyerah lalu lari mencari benteng lain untuk aku taklukan, tapi kau harus tau
aku pergi untuk lebih mempersiapkan diri dan menunggu seseorang yang menjagamu
pergi, butuh waktu yang lama mungkin tapi aku akan tetap menunggu.
Aku menyadari
tak mungkin, karena matahari yang kudambakan terlalu silau, jadi aku akan
berpura-pura untuk tidak menyukaimu dan akupun akan bersikap dingin, aku hanya
bisa memandang dari kejauhan dan cinta tak terbalaskan, suatu hari mungkinarah
angin akan berubah hingga kebetulan kau melihatku, di tempat ini sebuah
keajaiban datang, dengan munculnya pelangi.
Sebuah
perbedaan yang menjadi masalahnya sekarang, perbedaan yang terjadi sejak awal
kau dilahirkan mungkin bisa kau bilang sebuah takdir. Jangan berpikir aku akan
menyerah, karna rasa ini masih sangat besar untukmu, entah sampai kapan rasa
ini masih bertahan, berlalu dengan cepat atau rasa ini akan terus berkembang,
selagi kau benar benar belum ditaklukan aku akan tetap berjuang dalam diam,
karna rasa yang ada bukan halusinasi atau cerita fiksi, ini adalah kejujuran
hati.