Baiklah aku akui kali ini aku yang
salah, terlalu percaya diri bahwa kau akan bahagia jika bersamaku. Padahal entah
ada ribuan banyak laki –laki diluar sana yang pastinya bisa selalu membuatmu tersenyum dari pagi
hingga kembali pagi. Maafkan keegoisan diri yang terkadang selalu mengatakan
bahwa akulah yang terbaik, tapi apa boleh buat hatimu berkata lain untuk itu.
Pernah aku percaya bahwa ketika
pelangi muncul, tujuh warna istimewa itu akan tetap ada di sudut bumi agar
seseorang yang ingin merasakan keindahan dunia dapat terus melihatnya. Tapi harapan
itu kalah dengan teori alam bahwa pelangi tercipta karna pembiasan cahaya
setelah hujan datang membasah kuyupkan bumi. Sama halnya dengan aku selalu
berharap kau yang ada untukku, agar setiap kali aku merasa membutuhkanmu, kau
ada. Tapi apalah daya ketika yang terbaikpun tiba.
Bukan aku ingin mengurungmu di
kandang keegoisanku agar tetap disini, tapi hanya ingin melihatmu tersenyum
bahagia setiap hari apa salahnya? Bukan air mata yang terus keluar ketika suatu
saat hati indah itu tersakiti.
Semoga bahagia adalah kata kata
terindah bagiku saat ini, melepaskan sesuatu yang kupaksa untuk bersama
menentang keyakinan didalam diri untuk ini. Dan pastinya Tuhan selalu
bertanggung jawab, menciptakan kesedihan pasti ada kebahagiaan dibalik itu.
Kini berjalanlah di jalan yang kau pilih dengan seseorang yang bisa memandumu
untuk menuju titik terang kehidupan yang selama ini gelap. Dan aku tetap
dijalanku.
No comments:
Post a Comment